Friday, November 7, 2008

Ciapus Mantap, Babakan Membibit tapi Tajur Tidak Berhasil...

Pengunjung Pawitan Blog, sudah cukup lama tidak ada posting di blog ini. Dan sekarang baru bisa posting. Kondisi pertanaman di Ciapus semakin mantap. Apalagi setelah Site Manager bekerjasama dengan Pak Adang-Babakan, mengusulkan tali Ijuk untuk menahan pohon naga dari angin kencang yang akhir-akhir ini sering bertiup bersama hujan.

Naga-naga yang semula patah kena angin, setelah ditali Ijuk dengan erat, akhirnya tumbuh kembali memunculkan tunas-tunas baru. Cabang naga juga mulai menebal, harapan dapat berbunga tahun depan...:-).


Ciapus semakin mantap, sementara Naga Babakan mulai menggeliat lagi setelah memperoleh tenaga segar dari 98 mahasiswa praktikum Tanaman Buah. Namun berhubung agak lama kurang terawat, pekerjaan praktikum lebih terfokus pada pembersihan 'gulma' pada bobokor tiang Naga. Sisa waktu dimanfaatkan untuk menyiapkan bibit sehingga 'siap jual'. Bibit yang terlanjur panjang dan 'bongsor' dijadikan bakalan TABULAMPOT. Sayang, salah memilih POT...


Sekarang tersedia 64 Tabulampot siap pasang 'besi'. Diperkirakan harga jual pot jadi (sudah ada besi) Rp 300,000. Maklum karena yang bekerja mahasiswa, jadi biaya pembuatan Tabulampotnya jadi agak tinggi. Apalagi setelah kenaikan bahan pembuatannya (besi) yang semula hanya Rp 105.000 per batang menjadi Rp 155,000 per batang.


Bibit-bibit yang masih bagus untuk diperjual-belikan disiapkan dalam polibag untuk pembelian eceran, dengan harga Rp 15,000 per batang (ambil di kebun). Pembelian sampai 50 batang menjadi Rp 12,500 per batang dan pembelian di atas 100 batang menjadi Rp 10,000 per batang tetapi tanpa media bibit. Alhamdulillaah, sudah ada yang pesan 1000 batang.

Nah bagi yang berminat tanam naga, silakan lho mborong bibit di Pawitan Bogor cabang Babakan. Untuk wilayah Jabodetabek, tenaga teknisi kebun, kami siapkan asal jelas 'upahnya' he he he he.


Sayang seribu sayang, bagusnya pertanaman Ciapus dan menggeliatnya pembibitan di Babakan ternyata tidak diikuti oleh pertanaman di Tajur. Foto itu adalah foto bulan Juli 2008. Sekarang kondisi pertanamannya tetap kurang menggembirakan. Maklum sistem ketenagakerjaannya yang sangat berbeda dibandingkan Babakan, apalagi dengan Ciapus.


Ringkasnya meskipun memiliki situs yang bagus, pertanaman di Tajur dengan terpaksa dicukupkan sejumlah yang telah tertanam (sekitar 200 tiang). Pemeliharaan tanaman tetap dilanjutkan dengan harapan bisa bertahan hidup dan tumbuh. Kesulitan terbesar adalah minimnya tenaga kebun yang harus berjuang melawan 'gulma'.

Direncanakan sisa tiang (sekitar 200 batang) akan dialihkan penanamannya di desa Cibodas - Ciampea, yaitu di lahan Koperasi Linkers (KOPLINK) yang akan bekerjasama dengan HPDKI cabang Bogor (HIPEDOKI). Syukur-syukur bisa beriring dengan perkembangan peternakan sapi dan domba seperti yang telah direncanakan. Dengan demikian segera dapat diwujudkan pertanaman buah naga Organik ala KOPLINK-HIPEDOKI.

Salam


No comments: