Sunday, July 27, 2008

DF Pawitan Ciapus hwèbat Rèk

Rekan-rekan Pengunjung Pawitan Bogor Blog,
Baik yg sudah invest maupuan yang belum ikutan program Pawitan Bogor, Alhamdulilah Kamis 24/7 saya berkesempatan ke lokasi penanaman DF di Ciapus ketika tengok kesana terakhir kali yaitu bulan April 2008, dan ketika Juli 2008 lihat... woooowww...!!! ternyata pertumbuhannya tidak kalah dengan DF di Pakem.



Pakdhé Sidak...

Yang terbayang cuma gemerincingnya ....kocek cring cring cring...
Kalo semua berjalan normal, insyallah pada Februari 2009 silahkan panen Buah Naga di Ciapus... Silahkaaaannn....
Bersama Site Manager Soliter, Mr. Jajang

Pakdhé Mul Panen di Pakem
Sepertinya program Ciapus II bisa saja dimulai lagee, dan lahannya masih ada 3 Ha lagi disebelahnya, kalo benar2 Prov IS dan KDP kwat mentalnya, silahkan difikirkan untuk menambah cring cring cring...

Nanti aku akan bilang ke "pemilik lahannya", dan dia kayaknya bangga bangeeett..
hayoow silahkan bertani.... bertanam tanam tanam tanam dan petiklah hasilnya....

Salam,



Pak Dhé Gun

Wednesday, July 16, 2008

Buah Naga Tajur 12 Juli 2008

Inilah penampilan kebun Buah Naga Pawitan Bogor yang di Kebun Percobaan PKBT-IPB, Tajur II. Buah Naga memperoleh lahan berteras menghadap ke Gunung Salak (kiri) dan Gedeh-Pangrango (kanan), sayang suasana berawan, jadi latar belakang Gunung tak kelihatan. Lahan tersebut selama ini ditanami pepaya yang menurut cerita pengelola kebun (Bp. Ibramsyah) dan supervisor kebun PKBT Tajur II (Endang Gunawan, SP, MSi) belum pernah berbuah dengan baik.

Dengan nekat, memang Buah Naga ditanam di lahan ini. Tetapi dengan pemberian sekam, pupuk kandangd an kapur yang memadai, ternyata performance kebun tidak begitu mengecewakan.
Beberapa bibit tumbuh jagur (vigor) seperti gambar ini. Rata-rata memang sudah bertunas, karena dipindahkan setelah disemai terlebih dahulu di pembibitan. Dengan dibibitkan terlebih dahulu, kegagalan tumbuh kurang dari 10%.

Secara rata-rata, penampilan tanaman adalah seperti gambar berikutnya. Tunas tumbuh melebar dan terlihat subur. Seandainya dipacu lagi dengan pupuk cair, ada harapan tahun depan ketika musim bunga tiba, tajuk tanaman sudah terbentuk dengan baik.

Rencananya, kebun Tajur II ini akan menjadi ajang berpraktikum dari mahasiswa mata kuliah "Tanaman Buah". Sedang dirumuskan acara praktikumnya untuk kebun Tajur II, karena di sini masih ada rencana penanaman untuk 200 tiang lagi, ada pembibitan, dan juga pemeliharaan tanaman muda. Tentunya berbagi lokasi dengan yang di Babakan Dramaga dalam berparaktikum. Yang jelas mudah-mudahan dengan adanya Pawitan Bogor ini, paling tidak ada matakuliah di IPB-BHMN yang dapat langsung berkecimpung di lahan produksi. Mahasiswa dapat praktik sekaligus observasi lebih kumplit dan leluasa tentang buah naga (sebagai model tanaman buah ternah tahunan sekaligus tipe tanaman khusus (CAM).
Lahan pertanaman yang diset sebagai kebun buah, akan juga dapat menjadi sarana imajinasi bagi mahasiswa seandainya mengelola lahan tersebut tidak hanya sebagai kebun buah naga, melainkan bisa tumpang sari dengan berbagai macam tanaman cash-crops, dalam suatu bentuk usahatani terpadu... [kdp]


Pengelola Pawitan Bogor

Monday, July 14, 2008

Buah Naga Babakan-Dramaga 14 Juli 2008

PENGUNJUNG "pawitan bogor" sekalian, seperti yang telah kami janjikan dalam posting terakhir tentang Buah Naga Ciapus, maka posting ini kami kemukakan perkembangan Buah Naga yang ditanam di Kebun Percobaan IPB, Babakan Sawah Baru Dramaga (KP Babakan-Dramaga). Pertanaman di KP Babakan-Dramaga ini dilakukan lebih dahulu dibanding yang di Ciapus. Namun penyelesaiannya lebih akhir dibanding Ciapus, karena hanya memanfaatkan bibit-bibit sisa dari Ciapus. Penanaman pertama dilakukan pada Desember 2007, sehingga secara rata-rata pertanaman di Babakan sudah berumur 7 bulan.

Berhubung pertanaman dilakukan di kebun percobaan milik IPB, maka sekalian dilakukan pertanaman tumpang sari. Tanaman sela yang pertama di tanam adalah kedelai, dengan maksud menyelamatkan "benih" penelitian Dr. Munif Ghulamahdi yang "menemukan" budidaya kedelai jenuh air untuk disertasi doktoralnya (tahun 2000). Tanaman kedelai sudah dipanen sebulan yang lalu (akhir Mei 2008), sekarang benihnya sudah disimpan untuk pertanaman berikutnya di lahan jenuh air.
Tanaman selaberikutnya adalah kacang tanah, yang sudah dipanen awal minggu ke-2 Juli 2008. hasilnya berupa polong-2 kacang tanah dengan rata-rata berisi 2 biji/polong dan sekitar sepertiganya berisi 3 biji/polong. Sekarang polong-polong sudah diseleksi dan dikeringkan untuk disimpan dan akan digunakan (diseleksi lagi kemantapannya) pada pertanaman berikutnya.

Yang jelas, berhubung pertanaman buah naga di Babakan-Dramaga adalah pertanaman pertama dari rencana penanaman buah naga Pawitan-Bogor, maka rata-rata sudah mencapai (melebihi) tinggi tiang yang 1 meter dari permukaan tanah.

Berikut adalah gambar pertanaman di Babakan-Dramaga yang dianggap cukup baik. Namun demikian, berhubung pertanamannya di kebun percobaan yang tadinya dijadikan tempat pembibitan untuk pertanaman di Ciapus, maka bibit-bibit yang gagal tumbuh atau dipotong bagian yang berpenyakitan digunakan juga sebagai bibit sulaman. Tanaman sulaman memang kurang cepat tumbuhnya, karena penyulaman terakhir dilakukan pada bulan Mei 2008.

Gambar berikut adalah tanaman sulaman tersebut. Namun, meskipun terlambat pertumuhannya, nampak bahwa tunas yang muncul ukurannya cukup baik. Dengan demikian, perlu dilakukan pemacuan pertumbuhan dengan pupuk daun.
Selain diberi tanaman sela kedelai dan kacang tanah, pertanaman buah naga Babakan-Dramaga juga diberi tanaman sela puluhan batang Rosella (Hibiscus sabdariffa) yang konon juga memiliki khasiat sebagai antioksidan dan anti-hipertensi, seperti yang diungkapkan pada salah satu abstract artikel di majalah medis: Phytomedicine. 2004 Jul;11(5):375-82, berikut:
Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension: a controlled and randomized clinical trial.
Herrera-Arellano A, Flores-Romero S, Chávez-Soto MA, Tortoriello J. Centro de Investigación Biomédica del Sur, Instituto Mexicano del Seguro Social, Argentina 1 Xochitepec, 62790 Morelos, Mexico. armandoha_mx@yahoo.com.mx

In order to compare the antihypertensive effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa with captopril, a controlled and randomized clinical trial was done. Patients from 30 to 80 years old with diagnosed hypertension and without antihypertensive treatment for at least 1 month before were included. The experimental procedure consisted of the administration of an infusion prepared with 10 g of dry calyx from H. sabdariffa on 0.51 water (9.6 mg anthocyanins content), daily before breakfast, or captopril 25 mg twice a day, for 4 weeks. The outcome variables were tolerability, therapeutic effectiveness (diastolic reduction > or = 10 mm Hg) and, in the experimental group, urinary electrolytes modification. Ninety subjects were included, 15 withdrew from the study due to non-medical reasons; so, the analysis included 39 and 36 patients from the experimental and control group, respectively. The results showed that H. sabdariffa was able to decrease the systolic blood pressure (BP) from 139.05 to 123.73mm Hg (ANOVA p <>. At the end of the study, there were no significant differences between the BP detected in both treatment groups (ANOVA p > 0.25). The rates of therapeutic effectiveness were 0.7895 and 0.8438 with H. sabdariffa and captopril, respectively (chi2, p > 0.560), whilst the tolerability was 100% for both treatments. A natriuretic effect was observed with the experimental treatment. The obtained data confirm that the H. sabdariffa extract, standardized on 9.6mg of total anthocyanins, and captopril 50 mg/day, did not show significant differences relative to hypotensive effect, antihypertensive effectiveness, and tolerability.

Tertarik dengan khasiatnya yang sebagai anti-hipertensi, maka saya mencoba memadukannya dengan produk andalan warung biyang propolis, yaitu saya teteskan ke dalam air rebusan rosella dengan 5 tetes POPOLIS. Ternyata segar, asam dan manis (karena ditambah gula).

Ah, itung-itung memperoleh resep baru untuk menikmati air Rosella dengan khasiat antioksidan, antibiotik dan suplemen bergizi tinggi berlipat-lipat. Bayangkan, kandungan bioflavonoid dalam air Rosella itu telah bertambah setara dengan bioflavonoid yang terkandung dalam 2500 butir jeruk!

Nah yang ingin merasakan Rosella + 500 butir jeruk, silakan memperolehnya di KP Babakan-Dramaga IPB Dramaga. Dan Propolisnya dapat diperoleh di tetangga KP tersebut, yaitu di warung biyang propolis...:-)



nuhun,

Pengelola Pawitan Bogor

Sunday, July 13, 2008

Buah Naga Ciapus, 6 Juli 2008

Pengunjung "pawitan-bogor" sekalian,

Berikut adalah tampilan pertanaman buah naga di Bojongsari Ciapus, Ciomas - Bogor, seluas total 3,500 meter, yang menampung sekitar 250 tiang (1000 pohon). Bibit ditanam secara bertahap, mulai Januari 2008 dan selesai semuanya tertanam akhir Maret 2008. Foto-foto saya ambil 6 Juli 2008, jadi secara rata-rata tanaman baru berumur 6 bulan di lahan.
Pada awal pertanaman memang meragukan pertumbuhannya. Tetapi setelah dikunjungi oleh Pakdhé Gun pada pertengahan Maret 2008, dilakukan pembongkaran dan perbaikan 'bobokor' tanaman, dengan penambahan kapur, sekam dan pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran kambing/domba dari penduduk sekitar kebun. Hasilnya sungguh luar biasa.
Gambar ini adalah contoh penampilan tanaman yang vigor (jagur). Dengan tinggi tiang 1 m dari permukaan tanah, tunas pertama sudah melampaui batas (palang) dan mulai melengkung. Dengan demikian ada harapan tanaman ini "mau berbunga dan berbuah" di kebun Bojongsari Ciapus - Ciomas Bogor. Hal ini tentunya memberi harapan besar bagi kami pengelola Pawitan - Bogor. Tinggal mengembangkannya di lokasi lain di waktu yang akan datang.
Perlu disampaikan, bahwa tahap awal Pawitan Bogor ini benar-benar nekat mencoba tanam buah naga dengan kondisi agroklimat Bogor yang hampir selalu basah. Oleh karena itu, penanaman dilakukan di lahan yang mudah dikelola, termasuk juga dilakukan pemagaran oleh "pemilik" lahan, karena sebelum dipagar, cukup banyak gangguan. Terutama dari ayam-kampung yang setiap hari mengorak-arik bobokor tanaman. Penanaman pertama (Desember 2007 - Januari 2008) seluas sekitar 1000 meter, dilakukan di Kebun Percobaan IPB di Babakan Sawah baru, ini juga merupakan percobaan yang nantinya diupayakan sebagai tempat penelitian Buah Naga dan kawan-kawan. Maksudnya di pertanaman Babakan Sawah baru ini dilakukan percobaan-2 penanaman tanaman lain untuk dijadikan penyela tiang-tiang buah naga. Yang sudah ditanam dan berhasil ditanam selama masa tunggu (Januari - Juli 2008) adalah kacang tanah dan Rosella. Dalam waktu dekat, untuk menyambut kenaikan harga menjelang lebaran, akan ditanam cabai campur.... Cabe keriting, cabai besar dan cabai rawit.
Gambar yang ini adalah kondisi pertanaman rata-rata di kebun Bojongsari Ciapus, Ciomas. Tunas-2 utama sudah tumbuh, tetapi rata-rata belum mencapai palang. Kondisi ini ira-kira 60% dari populasi tanaman.
Gambar terakhir adalah kondisi tanaman yan dianggap buruk. Tunas-tunas tidak segera muncul dan tidak menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Atau bisa juga tunas-tunas bermunculan banyak dari setiap bibit, tetapi tidak segera memanjang. Tanaman-tanaman ini akan "dipermak" dulu, dengan memilih tunas yang terbaik setiap tanaman atau dipacu dengan pupuk daun.
Demikianlah kondisi kebun Buah Naga Bojongsari - Ciapus, Ciomas Bogor. Berikutnya akan dilaporkan kondisi pertanaman di KP Babakan setelah kacang-tanahnya dipanen...
Nuhun,
Pengelola Kebun