Saturday, August 30, 2008

Imam dan Mualaf atau Mualaf Imam?

TUMBEN-tumbennya, hari Kamis (28 Agustus 2008) Prov. IS nelepon untuk ngajak kunjung ke lahan BN di Ciapus. Biasanya hari Jumat atau Sabtu atau Minggu. Tapi ya lumayan... ada teman yang berminat buat nanam-nanam, sekaligus menjalankan program penanaman Rosella.

Maka di tengah hujan lumayan deras, KDP meninggakan Gagak Rimang di Ruko calon outlet KT, Yoghurt, Colostrum segar, Beras Organik, milik Prov. IS di Ruko Sektor VI No. 198, Perumahan Taman Yasmin, lalu katut Terrano...:-). Perjalanan tidak usah diceritakan. Yang jelas sampai lokasi terkejut, karena sudah ada 'warung' yang cukup baik.
Bukan warungnya yang menarik, tetapi di situ tersampir Kopi Bubuk cap Rantai.. berdampingan dengan kopi langganan KDP kalau ke kebun, Super Kopi cap Piala... Ya, pesan deh segelas. Huenak tenan, hujan-hujan nyeruput kopi sembur.... he he he he.. setelah nyruput, ampasnya harus disemburkan... Kalau di mat-matkan toh rasanya gak kalah dengan kopi instant atau starbuck sekalipun. Serupat-seruput... tandas sudah. Lalu ganti acara memesan kepada Mualaf petani binaan IS, Mr. Jajang, yang sebentar lagi mau jadi marbot... pemelihara mushalla. Wah, seandainya yang dibangun masjid, tentu nama Mr. Jajang perlu ditambah JAMES di depannya, menjadi James Jajang. James maksudnya yaaa Jaga Mesjid...

Nah seperti inilah tampilan Imam dan Mualaf itu. Atau malah kebalik, tampilan Mualaf Imam sambol ngadep segelas kopi sembur sediaan dari KOPI BUBUK cap RANTAI....








Thursday, August 7, 2008

CIAPUS semakin MENGGELIAT

Pengunjung dan rekan PAWITAN semuanya, sebulan lalu kondisi pertanaman buah naga Pawitan Ciapus cukup menggembirakan. Sekarang sebulan kemudian, lebih menggairahkan lagi. Sampai-sampai Mr. Jajang pengelola kebun rajin tiap hari menyiangi 'wiwilan' (tunas-tunas muda atau cabang-cabang yang tidak diinginkan untuk tumbuh) dan merapihkan geliatan cabang-cabang naga yang mulai menjulur panjang.

Ya, cabang-cabang perlu diatur agar sedapat mungkin saling tumpang tindih dan mengunci antara satu batang di satu sisi tiang dengan batang di sisi yang lain. Setelah rapih nantinya akan diikat erat dengan "tali janur" seperti yang biasa untuk mengikat koper jika kita melakukan penerbangan dengan pesawat Garuda.


Lihat, Mr. Jajang mencoba membimbing arah pertumbuhan tunas-tunas naga yang memanjang.



Beberapa tunas yang subur menjulur, mengalami patah (pecah sayap). Namun asal "batang utama" yang ada di tengah batang kaktusnya tidak putus, harapannya akan sembuh dan tumbuh kembali cabang-cabangnya.




Ini salah satu hasil kerja Mr. Jajang, mengarahkan pertumbuhan cabang agar melewati "palang" baru merunduk. Beberapa tiang, pertumbuhan tajuknya sangat bagus. Empat batang kaktus meliuk saling tumpang tindih dan mengunci satu sama lain di atas palang tiang....

Mudah-mudahan kondisi ini semakin baik setelah digeber dengan perlakuan pupuk daun. He he he he, untuk buah naga jadinya malah PUPUK BATANG, lha daunnya tidak ada je...